Sejak Asian Games dimulai, yaitu tepatnya pada tanggal 18 Agustus 2018 untuk Opening Ceremony. Saya berharap bisa datang dan menyaksikan pertandingan olahraga Asian Games secara langsung. Namun, karena faktor tidak ada teman yang bisa diajak, jadilah saya bingung. Sampai tiba hari ini, secara random dan dadakan. Saya membawa teman bermain, Ulfa untuk ikut datang dan menyaksikan pertandingan final badminton yang dilaksanakan di GBK.
Sebelumnya saya sudah ajakin Ulfa buat nonton Asian Games
dengan pertandingan apa saja yang penting bisa nonton langsung ke sana. Singkat
cerita, finally, saya dan Ulfa
kesampaian juga datang ke Gelora Bung Karno (GBK).
Final badminton hari ini (tanggal 28 Agustus 2018) memang
sangat ditunggu oleh para pecinta olahraga badminton. Memang, dari dulu Cabang
Olahraga ini pun patut diacungkan jempol, yap, sejak zaman Susi Susanti hingga
hari ini, jagoan kita, badminton tunggal putra, Jonathan Christie maju ke babak
final. Tiket badminton pun sudah habis terjual lewat online. Dan, apesnya lagi, tiket dijual hanya lewat online. Jadi, kami tidak dapat menonton
langsung di tribun.
![]() |
Tiket masuk Asian Games 2018 |
Pertandingan dimulai sejak pukul 12.00 WIB, dan kami baru
sampai di GBK sekitar pukul 12.30 WIB harga tiket masuk dikenakan biaya, 10.000
lalu tiketnya dipasangkan di tangan. Sesampainya di sana, kami buru-buru nonton
lewat layar besar yang sudah terlewat set pertama, dan sedang bertanding pada
set kedua. Ramai penonton yang hadir, dan pada waktu tersebut matahari sedang
tidak bersahabat, panas banget!
Untungnya udah prepare
bawa payung, tapi tetap saja kepanasan. Walau panas, semangat dan jiwa-jiwa
kami untuk ikut serta dalam memeriahkan pertandingan tidak surut. Malah semakin
banyak yang datang setelah kami sampai. Saat perpindahan set ketiga, saya dan
ulfa sempat berpindah tempat untuk menonton pertandingan badminton, disuruh
pindah lebih tepatnya.
Yang di tempat sebelumnya kami berdiri panas-panasan, dan sekarang duduk panas-panasan. Pertandingan tunggal antara Jo dan lawannya dari Taipei, Tienchen Chou sangatlah seru! Cakeplah Jho mainnya, tampangnya juga cakep. (hahaha) banyak dari kami yang seseruan, teriak-teriak Indonesia.. Indonesia! Sampai saya yang kepanasan pun bergumam, cepat Jho cepat mainnya, kami kepanasan.
![]() |
Duduk di bawah dan lagi panas-panasanya |
Yang di tempat sebelumnya kami berdiri panas-panasan, dan sekarang duduk panas-panasan. Pertandingan tunggal antara Jo dan lawannya dari Taipei, Tienchen Chou sangatlah seru! Cakeplah Jho mainnya, tampangnya juga cakep. (hahaha) banyak dari kami yang seseruan, teriak-teriak Indonesia.. Indonesia! Sampai saya yang kepanasan pun bergumam, cepat Jho cepat mainnya, kami kepanasan.
Dan, Jho luar biasa! Berhasil memberikan dahaga kepada
penonton yang dengan rela menonton panas-panasan. Saat Jho menghabisi lawannya
dengan 21-15, keriuhan pun terjadi besar-besaran. Yap! terutama pas Jojo
memberikan selebrasi dengan membuka bajunya itu loh, yang bikin nggak tahan
kaum hawa.
Pertandingan tunggal pun tuntas. Tinggal pertandingan ganda
Indonesia lawan Indonesia. Pada pukul 14.20. Yeaah, patut berbanggalah kita
dengan beberapa atlet yang bisa membawa medali emas. Indonesia JUARA! Indonesia
BISA!
Setelah nonton, kami shalat di Musala tidak jauh dari tempat
kami menonton. Setelah shalat, nyari makan dan foto-foto! Ada beberapa stan
makanan yang menggunakan pembayaran mesin. Jadilah kami top-up E-Money dulu sebelum membeli Kebab Wagen yang dijual di zona
Bhin-Bhin.
![]() |
waktu nonton pertandingan final badminton ganda putra |
Setelah makan, kenyang. Kami melanjutkan untuk menonton
sebentar pertandingan All final ganda
putra. Tak segereget melawan negara lain seperti pada final tunggal putra
badminton tadi. Saya dan Ulfa menghabiskan waktu di GBK untuk cekrak-cekrek.
Dan, pulang dengan membawa momen keseruan menonton bareng di GBK. Walau
panas-panasan, tak menyesal karena membawa kemenangan untuk Indonesia tercinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar