Hai-hai kamu yang doyan makan terutama pecinta segala daging
(terkecuali daging manusia, horor banget sih ini) kali ini, saya mau ngomongin
steak, yaay! Sebelum saya mau runutin beberapa tempat steak yang saya pernah icip-icip. Saya mau kamu
tahu asal-usulnya. Rupanyaa… steak yang kita ucapkan ‘steik bukan stik’ asalnya
dari Skandinavia lho, hayo Skandinavia mananya Ciledug? (jawabnya jangan
diseriusin). Haha
Kalau buka kamus Oxford English, steak artinya irisan daging, yang
pasti bukan irisan daging manusia *duhngilu* Nah, yang kita kenal, steak
terbuat dari daging sapi. Namun, dalam berjalannya waktu dunia perkulineran,
steak tidak hanya terbuat dari irisan daging sapi saja, tapi ada macam-macam
daging; kerbau, rusa, babi, kambing, bahkan steak ikan. Dan, bahan untuk bumbunya
pun beraneka ragam. Steak pertama kali diperkenalkan oleh tentara Inggris di Perancis setelah
perang Waterloo.
Buat kamu yang sering makan steak daging sapi, pasti udah kenal banget
beberapa varian yang disajikan dengan hotplate dan mas-mas ganteng yang bawain
steak kamu *lewatkan*. Varian steak ada; Tenderloin, Sirloin, T-Bone, dan Rib.
Tenderloin: Letaknya di bawah daging sirloin. Tekstur dagingnya lembut dan
banyak lemak karena si sapi jarang melakukan pergerakan.
Sirloin: Letaknya
pada bagian belakang sebelum kaki belakang, dekat dengan otot sapi. Jadi dagingnya
agak kasar dan sedikit lemak.
T-Bone: Daging yang dekat dengan tulang berbentuk T .
T-Bone: Daging yang dekat dengan tulang berbentuk T .
Rib:
Si tulang rusuk sapi, bukan si tulang rusuk dia #ojobapersis
Biasanya, mas/mbanya akan tanya tingkat kematangannya.
Well done: Matang sekali, itu artinya daging dimasak dengan kematangan
yang tinggi.
Medium: Setengah matang dan masih ada warna merah di tengah dagingnya.
Rare: Dagingnya masih terlihat merah.
Kalau kamu bacanya jadi ngiler, oke deh buruan take tempat yang akan
saya sebutin ini ya, pastinya tempat yang banyak dikunjungi penggemar steak
kelas menengah. ^^
Holycow
Siapa yang nggak kenal tempat steak yang punya banyak cabangnya ini
hayo? Cabangnya udah ada di mana-mana.
Saya pernah dua kali makan di Kemang, Dan, kenyaang banget. Saat itu
saya puas dengan bumbu dan sausnya, sangat berbeda di Bintaro.
Entah kenapa setelah makan steak dari Bintaro, perut saya agak mual. Pertama
saya icip sausnya juga kurang enak sih, mungkin karena faktor sausnya. Bisa
jadi.
Enaknya, bagi kamu yang berulangtahun makan di sini, GRATIS
*sesuaiketentuanyangberlaku. Tinggal tunjukin KTP ke waiters-nya aja.
Saya pernah makan pas ulang tahun di Bintaro dan kudu pakai topi
mahkota gitu. Agak malu sih, tapi nggak apa-apa yang penting GRATIS. hehe
Range: 55.000-660 K
Abuba
Abuba juga sama seperti Holycow banyak cabangnya ada di mana-mana.
Abuba lebih dulu ada dibandingkan Holycow tapi yang terhitz Holycow. Entah
karena promosinya yang kurang greget atau hidangannya? Well, saya pernah makan
di kawasan Senopati. Dan, sepi.
Range: 50-260 K
Abi Steak
Kata teman saya, Abi Steak ini turunan dari Abuba steak. Saya penah
makan di dekat kantor, Jagakarsa. Saya terkesan dengan beberapa hiasan dindingnya.
Seingat saya, saya temui kaligrafi dan berbau keislaman lainnya. Dan juga ada
musala di dalamnya.
Range: 37-95 K
Waroeng Steak and Shake
Saya malah belum pernah coba makan di Waroeng Steak and Shake di Jakarta. Saya
pernah mencoba makan di Waroeng Steak dan Shake, Malang. Dagingnya tipis
sesuai harganya yang murah meriah. Lumayanlah, kalau lagi kepengin steak dengan
uang pas-pasan, tinggal memilih Waroeng Steak and Shake.
Range: 17-24 K
Nah, buat kamu yang selesai baca ini, ada pilihan tempat steak lain selain yang saya sebutkan? Bisa komen di bawah ^^
Tenderloin favorit akuuu hihi. Selain tempat di atas, aku juga suka Steak 21, cabangnya banyak, rasanya lumayan dan harganya affordable hihi
BalasHapusWaah retno steak 21 aku mau cobain gak jadi2 muluuk dah. Hahaa
HapusYang pernah Hana coba warung steak aja dan Hana sukaaa. Ah baca ini jadi ngidam steak :) makasih infonya mba idhan :)
BalasHapusSama-sama Hana :)
HapusBaca blog post ini jam 11.30 malam. Sukses bikin perut kruyuk2 :)))) Eh Dhan deket rumahku ada Waroeng Steak & Shake lho... tapi akupun blm pernah coba. Murmer yaaa ternyata
BalasHapusSambil bayangin dagingnya ya tiaa.. xixixi Iyaa Tia muraah worth it lah sama dagingnya. Hehe
HapusPernah nyobain Abuba & menurut aku biasa aja. Holycow oke lah kalau budycombo hahahaha. Warung steak & Abi steak blm pernah euy. Tapi sekarang bagus ya, ada pilihan tempat makan steak sesuai dengan kantong kita
BalasHapusIya Mbaksan, ada yg lebih murah, tapi dagingnya juga gramnya dikit.
HapusMakasih Idhan sharingnya, biasanya klo aku mau mesen menu steak, yg diliat harganya.. hahahah bukannya pengetahuan ttg daging bagian mana dsb dsb,, :D
BalasHapusJiah, kalau aku malah yg gampang digigit aja sih mbakanin... hehe
HapusIdhaann postingannya bikin laperr. Aku blm coba warung steak. Enak nggak? Trus kamu udah coba Andakar? Kayaknya enak juga deh
BalasHapusWaroeng steak and shake lumayan, tapi dagingnya kurang banyak. Hehe.. Iyaa andakar deket kantor tapi belum kesampean juga ngicipnya. Haha
Hapushmmm Nikmatnya, apalagi kalu dagingnya mepuk dan pedas .
BalasHapusPUBLIC SPEAKING SEMARANG