Awalnya saya melihat di IG ex penyanyi cilik yang kini sudah berhijab, Puput Melati meng-upload foto dengan beberapa mantan penyanyi cilik dalam proses pembuatan #savelaguanak. Yang saya tahu, mereka adalah mantan penyanyi cilik era tahun 90an.
Memang dulu, di era tahun 90an lagu anak-anak banyak dan happening banget. Kalau boleh dibilang juga, nggak hanya lagu anak-anak saja yang hitz di era tahun 90an. Ada tayangan film kartun, mainan tradisional, jajanan, dll. Sampai masuk era tahun 2000an (millennium) semua yang saya sebutkan tadi hanya menjadi nostalgia kalangan Gen X dan Y saja. Masih ada sih, tapi sudah sangat langka menjadi kegemaran anak-anak kalangan gen sekarang (baca: Gen Z atau Alpha).
Kalau kalian Gen Y sudah tentu
mengenali mantan artis cilik ini dong: Ada Leony, Joshua, Dea Ananda, Eno Lerian,
Puput Melati, Tina Toon, Chikita Meidi, Tasya, Bondan Prakoso, dll.
Saya telahir di Gen Y, tumbuh dan
berkembang bersama para mantan penyanyi cilik tersebut. Masih ingat dalam
ingatan saya waktu Puput Melati masih kecil banget, saya mulai mendendangkan
lagu “Si Jago Mogok” dan hafal liriknya sampai sekarang. Puput melati waktu
masa kecilnya juga tumbuh dan berkembang di lingkungan yang sama seperti saya, kami
satu RT, kebetulan Ayah saya menjadi ketua RT di Perumahan Ciledug Indah. Dan
Ayah kenal dekat dengan keluarganya Om Usman bersaudara. Bukan hanya Puput Melati,
saudaranya, Delia juga tumbuh dan
berkembang di satu sekolah yang sama dengan saya, SD Islam Al-Hasanah, Ciledug.
Jadi ya gitu, ketika mantan
penyanyi cilik era tahun 90an berkumpul dan membuat suatu proyek #savelagu anak, membuat saya bernostalgia kembali bersama mereka. Dari si Jago Mogoknya Puput Melati, Dudi Dudidamnya Eno Lerian, Kutakut Mamahku Marahnya trio kwek-kwek. Dll. Dan
juga tiga anak manis – waktu saya perpisahan TK sempat
menari di atas panggung dengan lagu soleram –.
Saya sendiri senang mereka
kembali antusias untuk menyelamatkan lagu anak-anak. Setelah mereka mengalami
keresahan atas anak kecil yang menyanyi lagu orang dewasa dengan lirik yang
tidak sepantasnya dilagukan oleh anak kecil seusianya.
Awalnya tercetus proyek dengan
hashtag #savelaguanak ini, diawali dengan acara kembalinya kumpul mantan
penyanyi cilik ini dalam sebuah momen buka puasa bersama yang turut
hadir: Joshua, Dea Ananda, Leony, Tina Toon, Tasya, Rachel Amanda, Chikita Meidi, dll. Adanya Hashtag #savelaguanak di beberapa viral menuai tanggapan positif yang mendorong mereka akhirnya membuat proyek #savelaguanak
dan membuat triggernya dengan judul lagu Selamatkan Lagu Anak.
Dalam proyek #savelaguanak
berjudul: Selamatkan Lagu Anak, ikut pula terlibat Papa T Bob yang
menciptakannya. Anak tahun 90an seperti
apa sih yang tidak mengenali sosok ini. Beliau adalah ikon pencipta lagu anak, menciptakan
banyak karya. Papa T Bob tidak sendiri menciptakan lagu Selamatkan Lagu Anak, ada
Ariel Nidji sekaligus suami dari ex penyanyi cilik, Dea Ananda.
Alhamdulillah, Papa T Bob kembali menciptakan lagu anak dan lagu dangdut yang diciptakannya pun tergeser,
jangan heran kalau yang nyiptain lagu Klepek-klepek itu Papa T Bob. Hahaha. Kalau saya perhatikan, lirik
selamatkan lagu anak ini ada beberapa kalimat yang merupakan penggalan dari
sebuah lagu anak-anak dulu. Ada lirik: Ambilkan bulan, bintang di langit, dan
pelangi. Lebih lengkapnya bisa dilihat MVnya di bawah ini.
Saya takjub ketika para mantan
penyanyi cilik ini kembali nongol dan bergabung bernostalgia bernyanyi bersama,
apalagi lagu Selamatkan Lagu Anak ini disutradarai langsung oleh Leony, idola
penyanyi cilik saya waktu masih unyu (baca: SD)
Ada juga Kak Nunu, keyboardis yang sangat terkenal di program anak-anak Kring-kring Olala. Dan, ada Kak Ria
Enes dan Susan! Susan kok kamu nggak gede-gede sih? Haha
Saya mendengar ex penyanyi cilik yang diundang untuk talk
show di beberapa stasiun TV, #savelaguanak adalah bentuk kepedulian terhadap
anak kecil (Gen Z dan Alpha) yang sekarang sangat jarang sekali ada lagu dengan
lirik yang pas untuk anak-anak.
Saya jadi teringat sebuah band
yang menyanyikan ubahan lirik lagu anak. Lirik lagu anak tersebut diubah ke
lirik dewasa dan sudah mendapatkan perizinannya dari pencipta lagunya sendiri.
Judulnya Playboy Cicak dari lagu anak yang berjudul Cicak-Cicak di dinding.
Oalahh makin minim aja dong lagu
untuk anak-anak? *hftt
Makanya, saya berharap dan ikut
mendoakan proyek #savelaguanak menelurkan banyak lagu untuk anak-anak.
Prihatin banget nggak sih, ketika ada anak-anak mulai menyanyi lirik dewasa. Di
situ ada kata: cinta, patah hati, selingkuh, ditinggalin, dipehapein, diduain,
dll. Bahkan pengamen jalanan yang masih kecil pun dengan berani dan lantang
melagukan lagu orang dewasa.
Sepantasnya ada anak kecil
melagukan lirik anak-anak, di situ ada unsur pendidikkannya dan informasi. Kayak
lagu anak-anak dulu. Bukan unsur curhat yang lebih diangkat, ya nggak sih? Mirisnya
lagi, sempat ada penyanyi cilik yang melagukan lirik dewasa dan memilki fans fanatik
yang begitu banyak.
Baru-baru ini saya lagi
doyan banget dengerin single lagu Chandra Liow feat Devina Aurel di Youtube. (kalau sering
nongkrong di Youtube pasti nggak asing banget sama mereka) Judulnya:
Nggak apa-apa jelek yang penting sombong. Sebenarnya ini lagu bukan untuk anak
kecil sih (baca: SD SMP) anak-anak Gen Z sekarang mah lebih lihai pakai medsos
dan who's knows mereka nantinya akan melagukan lagu ini yang diciptakan sama Eka Gustiwana.
Dari judul lagunya juga cukup kekinian. Alhamdulillah-nya, liriknya nggak ada masalah ngerusak moral anak-anak. Justru lagunya pantas didengar kalangan Gen Y dan Z. Ada unsur motivasi pada lirik ini. MVnya bisa dilihat di sini
Dari judul lagunya juga cukup kekinian. Alhamdulillah-nya, liriknya nggak ada masalah ngerusak moral anak-anak. Justru lagunya pantas didengar kalangan Gen Y dan Z. Ada unsur motivasi pada lirik ini. MVnya bisa dilihat di sini
Ya, semoga nanti, industri musik atau media komersial mana pun sudi kiranya mensupport lagu yang baik-baik terutama lagu untuk anak-anak yang jarang dimediasikan sekarang. Kalau dulu ada program khusus lagu anak-anak dari Pentas Cilik, Kring-kring Olala, Dunia Anak, dll. Semoga era Gen Z dan Alpha atau seterusnya ada wadahnya sehingga masa anak-anak adalah masa yang membagiakan positif.
*aamiinn yang kenceng*
*aamiinn yang kenceng*