Kamis, 24 Juli 2014

Balada Metromini

Saya adalah pecinta Metromini dengan segala kekurangannya. Ya iyalah angkutan mana yang berani ugal-ugalan kebut-kebutan di Ibu Kota selain Metromini?? Biar bagaimanapun metromini telah menyelamatkan para penumpang mengejar waktu di sela-sela kemacetan. Benar begitu?

Mau bahas Metromini karena saya terlalu sering menggunakan jasa ini. Jurusan Ciledug-Blok M metromini 69 mana ada lagi coba angkutan yang murah sampai tujuan blok M ini selain metromini 69? Yup! Inilah kendaraan sejati saya.
Buat yang belum terbiasa menggunakan angkutan umum terutama metromini, berikut saya kasih tips aturan main menggunakan Metromini, cekidot:

·  Siapkan uang pas, cukup mengeluarkan Rp 3000 ke kernet. Jangan belagu anda membayarnya dengan uang 50.000 kalau nggak disewotin sama kernetnya, gara-gara kesel lihat uang segitu gedenya.

·     Mulai naik metromini jangan pernah slowmotion kalau nggak pengen sesuatu terjadi pada anda, harus cekatan, dan mencari pegangan yang kuat.

·     Hati-hati pada bawaan tas anda, kalau bisa tasnya dikedepankan. Di Metromini seringkali ada pencopet yang sudah jago dalam jamah menjamah tas loh!

·     Kalau ada pengamen yang nyanyi, dengarkan dengan suka cita. Minimal nggak harus tidur dan ngomong sama teman anda kalau nggak mau ditegur balik sama pengamennya (saya sering kena teguran pengamen).

·         Kalau pengamen minta duit. Usahakan kasih uang receh paling nggak 500 rupiah juga sudah bisa memuaskan pengamen. Karena pengamen sering merasa kecewa dengan penumpang yang tidak memberikan upahnya. Dan saya pernah suatu waktu memberikan uang 100 rupiah malah dibalikin lagi sama pengamennya.

·         Saat pengamen minta duit, siapkan tangan anda untuk menolaknya secara halus. Siap-siap kena teguran pengamen kalau anda tidak memberikan sinyal tangan tanda menolak memberikan duit ke pengamen.

·        Bawa masker untuk menutupi bau-bau yang abnormal yang sering ada di metromini (u know lah bau apa itu).

·    Selain pengamen, banyak juga orang yang datang minta duit. (bukan pengemis). Pemalak secara halus dengan puisi teriakan hatinya kurang lebih begini puisi pemalak :

                “Bubur sumsum kecebur empang. Assalamualakikum para penumpang. Bapak-              bapak ibu-ibu saya hanyalah seorang anak jalanan yang mencari rezeki yang          berbeda dengan bapak-bapak ibu-ibu yang berpakaian rapi dan wangi bla bla          bla…..” 
(kurang lebih seperti itu puisi wajibnya).
                Dan bahkan mainan debus, silat-menyilat tangannya.

·       Hati-hati dengan puisi jalanan tadi saat dimintakan duit, karena suatu waktu uang saya pernag raib diambilnya (untung hanya 2000 perak, tapi lumayan sih buat bayar angkot lagi *nangismerana).

·        Kalau anda mau turun, harusnya dari jarak 100 meter anda sudah siap berdiri di depan pintu metromini. Sekali lagi, anda harus cekatan jangan pernah slow motion di metromini! Pasalnya kalau  sudah menyuruh sopir berhenti dan anda masih duduk manis di tempat. Siap-siap saja dimarahi plus kebablasan tempat tujuan karena anda terlalu slow motion!

·    Persiapkan mental anda sewaktu-waktu anda akan dioper ke metromini yang lain (paling sering 69) Karena abang sopirnya mau pulang dan seenak hatinya menyuruh penumpang turun.

Demikian share dan tips tentang metromini, mungkin ada kejadian lain yang pernah anda alami selain yang saya ceritakan??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar